Plt. Kankemenag Berikan Arahan Kepada Kontingen KSM Kota Bukittinggi

 

Bukittinggi, Inmas– 33 orang peserta Kompetisi Sains Madrasah tingkat Propinsi Sumatera Barat dari Kota Bukittinggi mendapatkan arahan dari Plt. Kankemenag kota Bukittinggi  H. Zulfikar didampingi Kasi Pendidikan Madrasah Hilaluddin, Kepala Madrasah Se-kota Bukittinggi, Official dan JFU Penmad Kamis pagi, 15/08/2018 di penginapan kontingen bertempat di Bunda House jln. khatib Sulaiman Padang.

Dalam arahannya H. Zulfikar menyampaikan agar para kontingen KSM Kota Bukittinggi senantiasa memelihara diri dari sifat takabbur dan jangan ceroboh dalam menjawab soal serta selalu jaga disiplin. “Ikuti Kompetisi ini dengan baik, tanpa beban dan Jangan lupa bertawakkal dengan berserah diri kepada Allah swt.” Kata Plt. Kakan Kemenag ini memberikan arahan dan motivasi.

Selanjutnya H. Zulfikar mengajak keluarga besar Kankemenag Kota Bukittinggi untuk mendo’akan agar kontingen kota Bukittinggi mendapatkan hasil yang terbaik dengan membawa pulang prestasi serta mengharumkan nama kementerian agama Kota Bukittinggi,” Harapnya lagi.

Kompetisi Sains Madrasah (KSM) ini merupakan agenda tahunan Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) yang dilakukan berjenjang, mulai tingkat satuan pendidikan (madrasah) tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Sesuai juknis tahun ini, juara 1 hingga 3 masing-masing bidang studi yang dilombakan di KSM tingkat kabupaten/kota akan menjadi peserta di ajang KSM tingkat provinsi.

Pada pembukaan KSM tingkat Propinsi Sumatera Barat yang turut dihadiri masing-masing Kepala Kantor Kementerian Agama, Kasi Penmad Kab/Kota dan Kepala Madrasah dari masing-masing Kemenag Kab/Kota serta beberapa orang official, Plt. Ka. Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat H. Irwan menyampaikan terimakasih kepada seluruh Kakan Kemenag Kab/Kota se Sumatera Barat atas dukungan dan partisipasinya sehingga bisa melaksanakan event yang besar tersebut. “Ini adalah bukti komitmen kita bahwa kita mewujudkan madrasah hebat bermartabat di sumbar. Madrasah sekarang ini sangat membanggakan dilihat dari animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di madrasah walaupun tidak semua bisa diakomodir di madrasah. Hal itu membuktikan bahwa madrasah tidak lagi menjadi lembaga pendidikan kelas dua yang dipandang sebelah mata tapi sudah menjadi ikon pendidikan keagamaan yang siap mencetak  milenial Islam yang tangguh berkualitas,” Tuturnya. (Syafrial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *