Tim Badan Hisab Rukyat, Lakukan Pengukuran Arah Kiblat

Bukittinggi, Inmas–Mushalla (مصلّى) adalah tempat ibadah atau bangunan menyerupai Masjid yang digunakan sebagai tempat beribadah serta kegiatan keagamaan bagi umat Islam. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan Masjid meski memiliki perbedaan dari segi ukuran maupun penggunaannya terkait shalat jum’at.

Setiap masjid atau mushalla dibangun berdasarkan pertimbangan yang matang, dengan memperhatikan kaidah serta aturan agama, seperti tepatnya posisi kiblat untuk menentukan arah didalam shalat.

Menjelang pembangunan sebuah mushalla di RT 03/RW 03 Kelurahan Aur Kuning Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Bukittinggi, Tim Badan Hisab Rukyat (BHR) dibawah koordinasi Penyelenggara Syari’ah Kementerian Agama Kota Bukittinggi melakukan pengukuran arah kiblat pada hari Rabu, 26 Februari 2020.

Tiga Orang tim BHR yang turun kelapangan adalah Amar Albar Antoni. S, H. Deden Muhammad Syukri dan Zamratul Ikhwan.

Pengukuran arah kiblat disaksikan langsung oleh ketua RT 03, Nelfirawati, Sekretaris RT, Zulkarnain Riva’i,  serta Jhon Leden dan beberapa masyarakat sekitar, yang sekaligus turut serta mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan.

Zulkarnain Riva’i menyampaikan bahwa lokasi yang akan dijadikan pembangunan mushalla merupakan tanah waqaf dengan luas 193 m2.

“Tanah ini telah diwaqafkan oleh Alm. H. Nasir dan Hj. Rosna kepada masyarakat untuk pembangunan mushalla,” ucapnya.

“Anggaran pembangunan bersumber dari dari swadaya masyarakat serta bantuan dari anggota DPRD Kota Bukittinggi,” imbuhnya.

Nantinya mushalla ini diberi nama Mushalla Al-Nashir, yang sesuai dengan nama Almarhum. Jhon Leden menambahkan.

Melalui Tim BHR, Ketua RT 03, Nelfirawati mengucapkan terimakasih kepada Kemenag KotaBukittinggi yang telah turun langsung melakukan pengukuran arah kiblat jelang pembangunan mushalla tersebut.

Amar Albar Antoni yang tergabung dalam Tim BHR menyampaikan, pengukuran arah kiblat mushalla Al-Nashir berjalan dengan lancar tanpa kendala.

“Pengukuran arah kiblat pada tanah waqaf yang dikelola masyarakat sekitar, berjalan lancar tanpa ada kendala. Selain tanah yang datar, kondisi suhu dan cuaca juga sangat mendukung,” terangnya.

Terkait kegiatan BHR dalam pengukuran arah kiblat, Kepala KUA Guguk Panjang tersebut menerangkan sudah ada dua kegiatan sepanjang tahun 2020. (Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *