Manasik Haji Wujudkan Jamaah Mandiri

Bukittinggi, Inmas–Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah kembali melaksanakan Manasik Haji Sepanjang Tahun terintegrasi dengan Kesehatan untuk jama’ah yang berasal dari Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh. Bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama setempat. Selasa, 26 Januari 2021.

Kegiatan tersebut di buka oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, H. Kasmir didampingi oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tri Andriani Djusair, Kepala KUA Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh H. Ifdhal dan Tim Kesehatan, dr. Kartika yang merupakan Calon TKHI.

Kasi Pelaksanaan Haji dan Umrah, Tri Andriani Djusair mengharapkan kegiatan manasik haji sepanjang tahun ini dapat semakin mengeratkan hubungan antara sesama jama’ah serta dengan petugas, sehingga jama’ah haji semakin mandiri dan leluasa bertanya tentang hal-hal yang masih diragukan dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Mudah-mudahan hubungan antara jama’ah bisa mereka semakin erat dalam mewujudkan haji yang mabrur,” tutur Tri Andriani.

Pada kesempatan itu, Tri Andriani juga menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Kasmir menyebutkan, meski dalam situasi pandemi, pembekalan terhadap jama’ah haji tetap diberikan melalui manasik haji sepanjang tahun salah satunya seperti saat ini.

“Pembekalan terhadap jama’ah haji tetap diberikan melalaui manasik haji sepanjang tahun. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini seluruh jamaah haji Bukittinggi menjadi jamaah haji yang mandiri dalam melaksanakan ibadah. Apabila jamaah mandiri dalam beribadah, mereka akan merasakan kenikmatan bathin, kepuasan jiwa dan tentunya dengan ikhtiar, tawakkal dan rasa syukur memperoleh haji yang mabrur,” tuturnya.

Selanjutnya H. Kasmir menyampaikan bahwa manasik haji sepanjang tahun sebagai upaya peningkatan kualitas layanan ibadah haji bertujuan mewujudkan kemandirian dan ketahanan jemaah yang tidak bergantung pada pembimbing maupun rombongan, lebih percaya diri, lebih menguasai dan mendalami baik teori maupun praktek manasik, sehingga jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik.
(Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *