Pendidikan Kunci Menghadapi Tuntutan Zaman

Bukittinggi  Humas–Bertempat di Nuansa Maninjau Hotel Agam, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Bukittinggi menggelar kegiatan Workshop yang diikuti oleh seluruh Tenaga Pendidik. Sebanayak 65 Orang tenaga penddiik mengikuti kegiatan Workshop yang mengangkat tema “Pengembangan Dokumen KTSP MTsN 2 Bukittinggi Tahun Pelajaran 2022/2023 Dan Perangkat Pembelajaran Menuju Kurikulum Merdeka Belajar”.

H. Eri Iswandi, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bukittinggi membuka kegiatan secara resmi, yang didampingi oleh Kepala MTsN 2, Fakhri.

Dalam laporannya, Fakhri menyebutkan bahwa kegiatan Workshop  berlangsung selama 2 hari. Hari pertama sekaligus pembukaan bertempat di Nuansa Maninjau Hotel yang menghadirkan narasumber Zulfadli Alfa , tim pengembang kurikulum Mts Sumatera Barat. Sedangkan hari kedua pelaksanaannya di Madrasah dengan narasumber Hendra putra yang akan menyampaikan materi terkait regulasi merdeka belajar.

“Dengan terselenggaranya workshop ini, di harapkan dapat meningkatnya wawasan tenaga pendidik dan kependidikan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran menunju merdeka belajar di lingkungan MTsN2 Bukittinggi. Sehingga dapat membuka cakrawala berfikir bagi pengelola pendidikan dalam menghadapi kemajuan global di segala aspek kehidupan,” terang Fakhri

Kakan Kemenag H. Eri Iswandi menyebutkan, bahwa persoalan yang dihadapi sekarang terkait kompetensi. Kompetensi merupakan sebuah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.

“Kami mengajak kita semua untuk selalu meningkatkan Kompetensi. Kompetensi bisa lahir dan didapat apabila selalu diasah dan digali, salah satu caranya adalah melalui pendidikan dan Workshop yang beradaptasi dan menyesuaikan dengan tuntunan zaman. Apabila kita sudah betadaptasi dan menerapkan hal tersebut kita tidak akan ketinggalan zaman,” tuturnya.

H. Eri Iswandi melanjutkan, bahwa pendidikan merupakan kunci untuk menghadapi tuntutan zaman. Salah satunya adalah dengan penerapan kurikulum merdeka belajar.

“Kurikulum merdeka belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan, guru, dan peserta didik dalam mengembangkan pembelajaran. Peserta didik memiliki kodrat (bakat) alami. Sedangkan guru sebagai pendidik harus merawatnya sesuai dengan kodrat yang dimiliki peserta didik. Dalam kurun waktu tertentu kurikulum sekolah harus selalu ditinjau kembali untuk dikembangkan dikarenakan tuntutan zaman yang selalu berkembang dan mengharuskan seseorang yang hidup pada zaman itu mampu menyesuaikannya. Pendidikan merupakan kunci untuk menghadapi tuntutan zaman tersebut”, pungkasnya
(Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *