Literasi Zakat Dan Wakaf, Wujudkan Kesadaran Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Bukittinggi, Humas–Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Penyelenggara Zakat Wakaf menggelar kegiatan literasi zakat wakaf yang diikuti oleh 60 orang peserta se-Kota Bukittinggi.
Bertempat di ruangan Pagaruyung Garand Rocky Hotel Bukittinggi.
Senin, 20 Mei 2024.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat diwakili oleh Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, H. Yufrizal didampingi oleh Plt. Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, Hj. Tri Andriani Djusair dan Penyelenggara Zakat Wakaf Kemenag Kota Bukittinggi, H. Amar Albar Antoni.

Selaku panitia pelasksana, H. Amar Albar Antoni menyampaikan laporan dimana pelaksanaan kegiatan berdasarkan DIPA Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi serta tujuan kegiatan dan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan.

“Kegiatan ini berdasar kepada DIPA Kantor Kemenag Kota Bukittinggi dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman tata kelola Zakat dan Wakaf, optimalisasi potensi Zakat dan Wakaf dalam upaya peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” terang H. Amar Albar Antoni

“Adapun peserta berjumlah 60 orang yang terdiri dari berbagai unsur yaitu PPAIW, Operator AIW, Penghulu, Penyuluh, BPN/ATR, BAZNAS, BWI, LAZ, UPZ Madrasah, Nazhir Wakaf dan Penerima Manfaat Pemberdayaan Ekonomi Umat,” ulasnya

Plt. Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, Hj. Tri Andriani Djusair menyebutkan bahwa kampenye literasi zakat wakaf merupakan salahsatu program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat dan wakaf.

“Kampanye Literasi Zakat dan Wakaf merupakan salahsatu program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat dan wakaf. Keberhasilan gerakan zakat wakaf berpotensi besar dalam mensejahterakan umat, sebab tercatat ada puluhan juta warga Indonesia yang akan menerima manfaat dari zakat, infak dan sadaqah tersebut,” ungkap Hj. Tri Andriani

“Kegiatan ini juga memberikan informasi yang lebih komprehensif mengenai zakat dan wakaf kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berzakat dan berwakaf. Rukun Islam yang masih perlu ditingkatkan pemahaman dan implementasinya oleh umat adalah berzakat. Maksudnya adalah zakat maal, ini adalah tantangan para penyuluh, KUA dan kita semua untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menunaikan zakat harta yang dimilikinya,” imbuhnya

Hj. Tri Andriani Djusair selanjutnya menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang paling dermawan di dunia berdasarkan World Giving Index, akan tetapi masih ada GAP yang cukup jauh antara penerimaan zakat dan wakaf dengan potensi zakat dan wakaf ditingkat nasional.

“Saat ini masih ada GAP yang cukup jauh antara penerimaan zakat dan wakaf dengan potensi zakat dan wakaf ditingkat nasional, berdasarkan survey yang dilakukan. Berdasarkan World Giving Index, Indonesia merupakan negara paling dermawan sedunia. Indikatornya adalah persentase pertolongan kepada orang yang tidak dikenal, persentase jumlah donatur dan kegiatan sukarelawan. Karena kita merupakan negara yang paling dermawan di dunia, maka potensi zakat wakaf juga seharusnya terimplementasikan dengan maksimal,” ulasnya

“Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, kita berharap akan menghasilkan penyuluh agama, lembaga amil zakat, BAZ yang memiliki pengetahuan mumpuni dibidang zakat dan wakaf. Sebagai temapt yang kerap menjadi pusat pertemuan tokoh agama dan masyarakat, KUA diharapkan menjadi agen untuk meningkatkan literasi zakat dan wakafs ehingga mampu meningkatkan partispasi masyarakat dalam berzakat dan berwakaf,” harapnya

Plt. Kakan Kemenag yang juga Kasubbag TU tersebut menambahkan bahwa kontribusi finansial yang signifikan dari zakat, infak, sedekah dan wakaf dapat mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kurang mampu.

“Kontribusi finansial yang signifikan dari zakat, infak, sedekah dan wakaf dapat mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Tentu hal ini melalui upaya pengelolaan zakat yang profesional, sehingga keberhasilan zakat dan wakaf juga berorientasi kepada upaya mengubah status mustahik menjadi muzakki karena ini merupakan barometer berhasilnya pengelolaan zakat,” tambahnya

“Semoga kegiatan ini menjadi formula terbaik dalam pengelolaan zakat wakaf, sehingga bermanfaat bagi umat, mandiri dan sejahtera. Mari bersinergi, baik Kemenag dengan LAZ, Baznas serta pihak pemerhati zakat wakaf dalam rangka mewujudkan tujuan zakat wakaf untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya

Kakanwil diwakili Kabid Penerangan Agama Islam Pemberdayaan Zakat Dan Wakaf, H. Yufrizal menyampaikan bahwa penggiat zakat wakaf merupakan bagian penting untuk terselenggaranya zakat dan wakaf produktif ditengah-tengah masyarakat.

“Kami mengajak semua pihak selaku penggiat zakat wakaf selaku bagian penting untuk terselenggaranya zakat dan wakaf produktif ditengah-tengah masyarakat, untuk mendukung dan menyukseskan program literasi zakat dan wakaf,” ajak H. Yufrizal

“Masyarakat sebenarnya sudah tau bahkan memahami tentang zakat dan wakaf, akan tetapi terkendala ketika operasionalnya. Maka disinilah peran penting penggiat zakat wakaf untuk lebih profesional dalam menyukseskan program penyelenggaraan zakat dan wakaf sehingga teralisasi dengan sebaik-baiknya,” tambahnya

“Kami juga mengajak kita semua untuk ikut serta menyukseskan dan mendukung program pemerintah daerah yang terkait dengan zakat dan wakaf. Semoga melalui kegiatan literasi zakat wakaf ini, tercipta pengelolaan zakat wakaf yang lebih baik untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat khususnya di Kota Bukittinggi,” pungkasnya

Selanjutnya, seluruh peserta mengikuti materi yang disampaikan oleh Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Bukittinggi sekaligus Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Djamil Dambek Bukittinggi, H. Saiful Amin tentang Urgensi Pengelolaan Aset Wakaf. H. Syaiful Amin menguraikan paparan tentang wakaf, regulasi, potensi dan seluk-beluknya.

Memasuki sesi materi ke dua, seluruh peserta disuguhi materi mengenai Zakat Produktif Mengentaskan Kemiskinan Umat yang dipaparkan oleh Ketua MUI Kota Bukittinggi yang juga Dosen UIN Syekh Djamil Djambek, H. Aidil Alfin.
Peserta juga diberi kesempatan untuk melakukan diskusi serta meyampaikan pertanyaan seputar zakat dan wakaf yang ditanggapi langsung oleh kedua narasumber.
(Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *