Sabet Dua Medali Santri Asal Bukittinggi Mewakili Provinsi

Bukittinggi–Inmas. Secara resmi, Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) ke-VIII ditutup oleh Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat, H. Irwan di Aula Asrama Haji Padang.

Sebelum ditutup, H. Armadi menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan sejak tanggal 26 sampai tanggal 28 September 2019. Dalam laporan tersebut Armadi menyampaikan, seluruh peserta terbaik merupakan duta Sumatera Barat untuk berlaga pada ajang Nasional bulan November mendatang di Bandung, Jawa Barat. Insya Allah Pospenas se-Indonesia akan dilangsungkan pada tanggal 25 sampai 30 November 2019.

Acara penutupan berjalan lancar. Detik-detik menegangkan pengumuman sang juara masing-masing cabang lomba berlalu setelah satu persatu pemenang dipanggil oleh panitia. Tepuk tangan serta sorak sorai kontingen dan ofisial pemenang Pospenas Kab/Kota se-Sumatera Barat memenuhi ruangan aula. Kota Bukittinggi yang diperkuat oleh 19 Santri, berhasil memboyong dua trophi juara dan menempatkan Kota Bukittinggi pada peringkat ke-7 Provinsi Sumatera Barat.

Trophi pertama diraih oleh M. Dani Fauzan Sajid. Sajid berhasil menyisihkan peserta lainnya asal Kab/Kota se-Sumatera Barat pada cabang lomba Cipta dan Baca Puisi. Hasil karyanya yang berjudul “Jalan Akhirat” telah mengharumkan nama Kota Bukittinggi di kancah Provinsi dan sekaligus berhasil menyematkan namanya di papan kontingen Sumatera Barat menuju ajang Nasional. Santri kelahiran Duri, 21 November 2002 tersebut tampak bahagia bersama Kepala Pondok Pesantren H.M Nadis Nofrizal yang selalu mendampinginya.

Sedangkan trophi kedua dipersembahkan oleh Ardian Teguh yang berlaga pada cabang Lomba Pidato Bahasa Indonesia. Santri yang mondok di Pesantren Al-Ma’arif tersebut sukses meraih posisi ketiga setelah unjuk gigi dihadapan dewan juri dan pesaingnya pada Kamis malam, 26/9. Ardian Teguh sukses memukau penonton dan dewan juri dengan pidato yang berjudul ”Mewujudkan Generasi Muda yang Pintar, Sehat dan Berakhlaqul Karimah”.

Pimpinan pondok yang mendampingi Ardian sangat bangga dan mengapresiasi torehan prestasi santrinya, meski masih terbilang baru menjadi seorang Muslim.

“Ardian adalah seorang Mualaf asal Mentawai yang terus kita bina dan menerima pendidikan agama di Pondok Pesantren Al-Ma’arif,” ujar Pimpinan Pondok H. Syamsurijal.

Meski dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari ini Kota Bukittinggi mengoleksi 1 emas dan 1 perunggu, namun pada ajang sebelumnya Kota Bukittinggi telah sukses dengan 1 emas atas nama Ilham, 2 perak masing-masing diraih oleh Figo Aladi dan Farhan Pratama serta 1 perunggu atas nama M. Rizky dari cabang Pencak Silat. Seluruh kontingen pencak silat merupakan santri asal Pondok Pesantren Al-Munawwarah Bukittinggi.

Secara keseluruhan Kota Bukittinggi meraih 2 medali emas, 2 perak dan 2 perunggu. Dari capaian tersebut, Kota Bukittinggi telah mengantongi 2 nama untuk mewakili Sumatera Barat pada ajang Pospenas Tingkat Nasional di Bandung bulan November mendatang.

Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Tamrin merasa bahagia dan bangga atas prestasi dan perjuangan seluruh santri asal Kota Bukittinggi yang telah bertanding dengan sportif pada ajang Pospenas ini.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Abrar Munanda mengapresiasi hasil lomba yang telah diikuti oleh kontingen Bukittinggi.

“2 Orang santri kita telah menjadi juara Provinsi sekaligus menjadi duta Sumatera Barat pada tingkat Nasional,” Ucap H. Abrar.

“Kita berharap semoga kedua santri asal Bukittinggi mampu menjadi yang terbaik dan mengangkat nama Sumatera Barat di tingkat Nasional,” Imbuhnya. (Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *