Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi Gelar Pendataan, Validasi dan Verifikasi Data EMIS MDTA, TPQ dan Pondok Pesantren

Bukittinggi, Inmas–Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan pondok Pesantren mengelar Pendataan, Validasi dan Verifikasi Data EMIS MDTA, TPQ dan Pondok Pesantren Se-Kota Bukittinggi. Kegiatan ini di ikuti seluruh Operator Emis Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Pondok Pesantren selama dua hari senin-selasa tanggal 28-29 Oktober 2019 bertempat di Aula Kankemenag setempat.


Pada pembukaan kegiatan Senin,28/10/2019 Kakan Kemenag Kota Bukittinggi melalui Kasubbag Tata Usaha H. Zulfikar menyinggung tentang pentingnya setiap lembaga agar menyampaikan data yang akurat. Karena data tersebut akan digunakan dalam pengambilan kebijakan oleh Kemenag mulai dari Pusat sampai daerah. “Karena pentingnya kegiatan inikami berharap kegiatan ini bisa di ikuti dengan serius, sehingga nantinya dapat diterapkan dalam pelaksanaan pengolahan data pada setiap lembaga. Setiap operator harus melaksanakan pendataan dengan baik dan komprehensif, karena data yang up to date mutlak harus dilakukan di setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan,” tuturnya.


Sementara itu Kasi PD. Pontren H. Tamrin pada kegiatan Education Management Information System (EMIS) TPQ dan Pondok Pesantren Se-Kota Bukittinggi ini menyampaikan bahwa Informasi melaui data yang akurat merupakan suatu keharusan pada zaman sekarang ini, terutama dalam dunia pendidikan. “Salah satu peran penting operator dalam hal pendataan Emis ini adalah tersedianya data yang senantiasa harus ter-update dengan baik dan secara tidak langsung akan memperlancar segala program dan kegiatan yang ada di lembaga pondok pesantren, madrasah diniyah dan lembaga TPQ,” tuturnya.


Selanjutnya kata Kepala Seksi PD. Pontren ini mengatakan bahwa Update data EMIS ini sangat penting dilakukan guna memastikan keakuratan data yang dimiliki. Data yang akurat akan berimplikasi pada kebijakan dan tindakan yang tepat sasaran. Di khawatirkan lembaga yang tidak melakukan updating data tidak bisa mendapatkan layanan yang seharusnya. “Dapat kita bayangkan jika ada lembaga yang tertolak menerima bantuan karena pendataan pada Emis yang tidak benar, pastilah lembaga tersebut akan kesulitan dan mendapat kendala serius dalam menjalankan program kegiatannya akibat sumber dana yang tidak dimiliki. Karena itu sekali lagi, jangan pernah mengabaikan dan meremehkan data,” terangnya.


“Kami sangat mengapresiasi lembaga/operator yang rajin dalam mengupdate dan mengirim data diantaranya dengan memprioritaskan dalam penerimaan bantuan-bantuan dan pelatihan-pelatihan,” tuturnya lagi (Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *