Rapat Evaluasi, Jelang Batas Submit Eviden PMP ZI
Bukittinggi,Humas–Kementerian Agama Kota Bukittinggi Gelar Rapat Koordinasi Zona Integritas ( ZI-RB). Bertempat di aula Kantor Kemenag setempat.
Jumat, 8 November 2024.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi selaku Penanggungjawab Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), H. Eri Iswandi didampingi Ketua Tim, Hj. Tri Andriani Djusair dan anggota, Diki Fitra.
Kegiatan dihadiri dan diikuti oleh seluruh koordinator serta anggota komponen ZI-RB di lingkungan Kemenag setempat.
H. Eri Iswandi menekankan pentingnya perencanaan yang matang serta pelaksanaan kegiatan yang berkesinambungan guna mewujudkan target Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
H. Eri Iswandi juga mengajak seluruh koordinator dan anggota tim agar segera menyelesaikan seluruh persiapan eviden yang dibutuhkan, tanpa menunda-nunda waktu. Selain itu, H. Eri Iswandi juga berharap semoga grafik peningkatan ZI RB di lingkungan Kemenag Kota Bukittinggi terus menunjukkan tren positif setiap tahunnya. Melalui komitmen bersama, ia optimis Kemenag Kota Bukittinggi mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam menciptakan lingkungan birokrasi yang bersih dan profesional.
“Kegiatan ini bukan sekadar kegiatan administratif, melainkan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang bebas dari korupsi dan birokrasi yang melayani. Pencapaian predikat WBK dan WBBM bukan hanya tujuan simbolis, melainkan komitmen yang harus dipegang teguh oleh seluruh anggota tim ZI-RB. Saya harap seluruh tim dapat mempercepat proses pengumpulan eviden agar langkah kita dalam mewujudkan ZI WBK dan WBBM semakin nyata dan terstruktur,” ujarnya.
Kakan Kemenag juga berharap agar pertemuan dan rapat seluruh komponen minimal dilakukan setiap dua minggu sekali, sehingga dapat mengukur dan mengevaluasi sejauhmana capaian yang telah diraih.
“Semoga melalui kegiatan ini, dapat mempercepat proses evaluasi dan penyempurnaan eviden, sehingga siap menghadapi penilaian akhir. Kami berharap pertemuan ini dapat terus dilakukan, minimal dua minggu sekali. Untuk mengukur dan mengevaluasi sejauhmana perkembangan dan capaian masing-masing komponen. Keberhasilan dalam memperoleh predikat WBK dan WBBM menjadi target bersama sebagai bukti komitmen Kemenag Kota Bukittinggi dalam menciptakan pemerintahan yang transparan dan akuntabel,” pungkasnya
Kepala Subbagaian Tata Usaha selaku Ketua Tim ZI-RB, Hj. Tri Andriani Djusair menegaskan pentingnya rapat koordinasi ini sebagai bagian dari upaya akhir sebelum batas waktu submit eviden ZI-RB tahun 2024.
“Rapat ini merupakan wadah bagi tim ZI-RB untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap eviden yang sudah dan akan diunggah pada aplikasi Penilaian Mandiri Pembangunan (PMP) Zona Integritas. Semoga dapat mengidentifikasi berbagai kekurangan yang masih ada dan segera mencari solusi agar Kemenag Kota Bukittinggi dapat mencapai target WBK dan WBBM,” terangnya
Hj. Tri Andriani Djusair berharap agar seluruh komponen dapat bekerja maksimal dalam menyempurnakan eviden yang telah diunggah. Ia optimis bahwa dengan kerja sama yang solid, Kemenag Kota Bukittinggi akan berhasil meraih predikat WBK dan WBBM, sekaligus menjadi contoh bagi satuan kerja lainnya dalam mewujudkan reformasi birokrasi yang berintegritas.
“Kegiatan ini menjadi solusi efektif untuk memastikan kelancaran proses submit pada batas waktu yang telah ditentukan. Kami mengajak seluruh agen perubahan serta anggota untuk tetap menjaga semangat dan kekompakan dalam mewujudkan ZI menuju WBK dan WBBM. Keberhasilan ZI-RB tidak hanya dilihat dari pencapaian WBK dan WBBM, tetapi juga dari pelayanan yang nyata dirasakan masyarakat,” ulasnya
Dalam rapat tersebut, masing-masing koordinator komponen menyampaikan hasil evaluasi terhadap eviden yang telah diunggah dan berdiskusi untuk menentukan strategi penyempurnaan dalam beberapa pekan ke depan. Peserta rapat juga antusias mengikuti jalannya diskusi, yang difokuskan pada bagaimana memastikan setiap eviden memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
(Andreas)