Pesan H. Hendri, Infak Dan Waqaf Adalah Investasi Yang Tidak Akan Rugi
Bukittinggi, Inmas–MushallaNurul Ikhlas yang terletak di dalam komplek Madrasah Aliyah Negeri ( MAN) 2 Kota Bukittinggi diresmikan hari ini oleh H. Hendri Kepala Kantor Wilayah(Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat. Jum’at, 13 Maret 2020.
Didampingi Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi ,H. Abrar Munanda serta Kepala Sub Bagian tata Usaha,H. Zulfikar, Kakanwil menandatangani prasasti peresmian di ruang Mushalla Nurul Ikhlas.
Mengawali sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi H. Abrar Munanda mengucapkan terimakasih kepada Kakanwil yang telah meresmikan Mushalla Nurul Ikhlas.
Pada kesempatan itu, H.Abrar Munanda menceritakan bagaimana kondisi Mushalla Nurul Ikhlas dulunya hingga berdiri megah seperti sekarang ini. Dimana pernah mengalami kerusakan berat pasca gempa yang terjadi pada tahun 2009 sehingga membutuhkan dana sekitar 200 juta untuk perbaikan.
“Alhamdulillah salah seorang alumni MAN 2 dengan ikhlas membantu pembangunan kembali Mushalla ini dengan total biaya sekitar 1,5 Miliyar rupiah,” jelasnya
“Kita telah minta kepada pihak Madrasah untuk mengundang Orang yang berwakaf tersebut, namun beliau tidak bersedia hadir karena tidak ingin dikenali. Biarlah tidak dikenal didunia asal dikenal di langit,” imbuh H. Abrar
Kakanwil Kemenag SumateraBarat, H. Hendri mengapresiasi peran alumni MAN 2 Bukittinggi dan mengharapkan semoga menjadi amal jariyah dengan balasan yang berlipat ganda dari Allah.
“Peran yang sangat luar biasa dari alumni MAN 2 Kota Bukittinggi terhadap pembangunan Mushalla Nurul Ikhlas. Semoga menjadi amal jariyah disisi Allah. Orang yang membangun rumah Allah, maka Allah akan membangun istana untuknya di Sorga,” ucap H. Hendri“
Menginfakkan harta dijalan Allah, ikut serta membantu pembangunan rumah ibadah adalah investasi yang tidak akan pernah rugi. Kami berharap kepada kita semua, dengan nikmat yang telah diterima mari dimanfaatkan secara total untuk mengabdi kepada Allah SWT,” harapnya mengakhiri.
(Andreas)
