H. Gazali Berharap BKMT Tidak Hanya Ada Di Hati Sebagian Umat Saja


Bukittingi, Inmas–Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) Kota Bukittinggi mengirim tiga orang delegasi untuk menghadiri Rakernas BKMT di Jatiwaringin Jakarta. Tiga orang tersebut ialah Ketua BKMT Kota Bukittinggi H. Syamsul Bahri yang juga JFU pada seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Koordinator Bidang Usaha dan Kerjasama H. Syahrial Bujang Poster dan utusan ketua Permata Masjid Al-Hanif KODIM 0304/Agam ibu Zuarni.


Ketua BKMT Kota Bukittinggi H. Syamsul Bahri di sela-sela Rakernas Sabtu, 14 Maret 2020 menyampaikan bahwa BKMT Kota Bukittinggi bertekad menjadi kan tahun 2020 ini sebagai tahun kebangkitan pemberdayaan ekonomi syari’ah. “Kita akan segera bentuk Badan Wakaf Majelis Taklim dan semua Koperasi serta segala jenis usaha ekonomi binaan BKMT hijrah serentak ke sistem syari’ah,” tuturnya.


Selanjutnya H. Syamsul Bahri menyampaikan berberapa hal terkait sambutan Ketua Umum BKMT Pusat pada pembukaan Rakernas BKMT di Jatiwaringin, Sabtu, 14 Maret 2020. Keunggulan BKMT secara nasional ialah pertama Pendirinya adalah tokoh kharismatik, pakar pendidikan, politikus, cendikiawan muslimah yang dikenal kokoh dalam prinsip keislaman. kedua anggotanya BKMT Memiliki Keihklasan, Semangat, Kerelaan Berkorban dan Perjuangannya luar biasa. Ketiga Jema’ah dan anggota memiliki loyalitas tinggi. Ke empat BKMT dikenal di semua Daerah Indonesia. Maka ia menjadi wadah pendidikan dan dakwah. Jangan BKMT untuk lahan bisnis / kepentingan pribadi dan kelima BKMT terbukti diterima dan berperan aktif di masyarakat.


Dibalik ke unggulan tersebut ada enam tantangan yang harus di benahi yaitu pertama pengelolaan organisasi yang masih lemah. Kedua kurang memahami visi dan misi organisasi. Ketiga belum semua pengurus dan anggota mempunyai tujuan dan ukuran kedepan yang jelas melalui Aplikasi BKMT akan melahirkan database yang akurat. Untuk memulai sebuah misi pendidikan dan dakwah dalam segala bidang di BKMT. Ke empat Kurangnya kaderisasi dengan prinsip yang tua bukan lengser, yang muda bukan menggeser. Kelima tergerus perkembangan zaman dan globalisasi. ke enam terpecah belah dan adanya konflik internal. Enam tantangan BKMT tersebut diicarikan solusi dan jalan keluar secara bersama dalam Rakernas dengan tema Menata Strategi Dakwah BKMT Melalui Penguatan Organisasi Dalam Menjawab Tantangan Ummat tahun 2020.


Sementara itu Ka. Kankemenag Kota Bukittinggi melalui Kasi Bimas Islam H. Gazali menyampaikan bahwa BKMT secara nasional sudah berusia 39 tahun. “Sejak berdiri di Jakarta tgl. 01 Januari 1981 dengan pendiri utama Prof. Dr. H. Tutty Alawiyah AS, MA dalam perjalanan nya eksistensi BKMT dinaungi oleh regulasi dan diakui Pemerintah. Regulasi tersebut antara lain melalui PMA No. 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan serta PMA RI No. 39 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim,” tutur Kasi bimas Islam ini.


Selanjutnya Kata H. Gazali saat menerima laporan Peserta Rakernas di Bukittinggi senin, 16 Maret 2020 berharap. “BKMT tidak hanya ada di hati sebagian umat, kususnya kaum perempuan. Namun BKMT juga diharapkan dapat menjadi wadah dakwah bagi semua kaum muslimin. Untuk kemajuan Islam tentunya hal ini bisa dilakukan dengan dukungan Pemerintah serta sinergisitas antar ormas Islam. Mudah-mudahan enam tantangan yang dirumuskan dalam rakernas BKMT tersebut bisa didapatkan jalan keluar secara bersama sesuai tema yang diangkatkan Menata Strategi Dakwah BKMT Melalui Penguatan Organisasi Dalam Menjawab Tantangan Ummat tahun 2020,” pungkasnya. (Syafrial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *