Rusman Edi Boyong Tuna Rungu Ke Kantor Kemenag Kota Bukittinggi

Bukittinggi–Inmas. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Mempunyai hasrat untuk berhubungan dan beriteraksi dengan orang lain. Untuk mengungkapkan perasaan, keinginan hati dan fikiran, setiap orang perlu berkomunikasi untuk dapat berkembang dalam lingkungan kehidupannya. Beruntung bagi orang yang dianugerahi kelengkapan organ oleh Allah SWT. Mereka mampu berbuat dan berinteraksi dengan cepat dalam lingkungan sekitar.

Sebagian orang diuji dengan kekurangan fungsi organ tubuh. Gangguan lidah untuk bicara, kekurangan  penglihatan dan sebagainya. Begitu pula dengan tuna rungu, dimana mereka mengalami gangguan pendengaran. Gangguan sebagian atau seluruhnya dalam pendengaran, sangat berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa sehingga menjadi penghambat komunikasi. Sedangkan komunikasi adalah kontak sosial untuk tumbuh dan belajar dalam pengembangan diri.

Menghadapi situasi seperti ini, muncul berbagai inisiatif dari beberapa kalangan untuk memperhatikan kelompok yang memiliki kekurangan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh seorang penyuluh agama di Kota Bukittinggi.

Setelah melakukan pembinaan dan pendidikan terhadap objeknya, Penyuluh Agama Islam fungsional Rusman Edi memboyong kelompok binaannya ke Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, hari ini Rabu, 9 Oktober 2019.

Pertemuan yang berlangsung cukup lama itu, merupakan awal dari silaturahmi dan pengenalan objek binaan Rusman Edi kepada Kantor Kemenag Kota Bukittinggi. Satu persatu kelompok tuna rungu tersebut, diperkenalkan dihadapan Kasubbag TU, H. Zulfikar.

Ikut serta dalam temu ramah tersebut pimpinan Umbrella Deaf Project (UDP), Robert Nino yang secara detail memaparkan kegiatan pembinaan terhadap kelompok tuna rungu selaku objek binaan Rusman Edi.

“Kami sangat berterimakasih kepada Kantor Kemenag Kota Bukittinggi serta penyuluh agama yang telah menugaskan Ustadz Rusman Edi untuk membina kelompok tuna rungu ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, masing-masing tuna rungu punta skill dan keterampilan untuk dibina dan dikembangkan. Mereka berharap Kantor Kemenag Kota Bukittinggi mampu menjadi penyeimbang potensi yang mereka miliki. Bagaimanapun mereka adalah manusia biasa yang juga mempunyai tujuan dan cita-cita. Kesempatan untuk berkarya dan bekerja dalam rangka mengembangkan keterampilan yang ada.

Rusman Edi selaku penyuluh objek binaan tuna rungu ini, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi melalui Kasubbag TU, H. Zulfikar yang telah menerima dan menyambut baik kedatangan mereka.

“Semoga pertemuan pertama ini, merupakan langkah awal dari pertemuan-pertemuan berikutnya,” harap Rusman Edi.

“Pembinaan yang kita lakukan merupakan wujud kepedulian terhadap tuna rungu. Kita bukan yang pertama memiliki objek dan pembinaan seperti ini, bukan pula orang pertama yang memperhatikan mereka, tapi setidaknya kita telah berbuat dan berpartisipasi dalam mempedulikan dan membina mereka,” ujarnya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi melalui Kepala Bagian Tata Usaha, H. Zulfikar menerima baik kehadiran mereka di Ruangan Kepala Kantor Kemenag setempat. H. Zulfikar mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kegiatan penyuluhan dan pembinaan yang telah dilakukan.

“Kita akan coba fasilitasi kelompok tuna rungu ini, untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kemampuan mereka pada acara-acara internal Kemenag Bukittinggi kedepannya,” terang H. Zulfikar.

Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut, Kasubbag TU H. Zulfikar melakukan foto bersama di ruangan PTSP Kantor Kemenag Kota Bukittinggi dengan pimpinan UDP, penyuluh agama Rusman Edi beserta kelompok tuna rungu selaku objek binaannya. (Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *