Peringati Harlah Pancasila, ASN Kemenag Kota Bukittinggi Laksanakan Upacara Bendera

Bukittinggi, Humas–Menindaklanjuti Surat Edaran Sekjen Kementerian Agama RI Nomor 16 Tahun 2023 tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila, Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi menggelar upacara bendera, Kamis (01/06) bertempat di halaman Kantor Kementerian Agama setempat.

Bertindak selaku pembina upacara Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi. Hadir mengikuti upacara tersebut Kasubbag, Kasi, Penyelenggara Zawa, Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh Agama Islam dan jajaran serta JFU / JFT di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi.

Kakan Kemenag Kota Bukittinggi, H. Eri Iswandi dalam amanatnya menyampaikan bahwa penetapan Harlah Pancasila ini merujuk pada momen sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. Pada sidang tersebut, Presiden Soekarno untuk pertama kalinya menyebutkan kata Pancasila.

“Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tahun 2023, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pedoman Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 yang di teruskan melalui surat Edaran Sekjen Kementerian Agama RI Nomor 16 Tahun 2023 tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila,” tuturnya.

Selanjutnya H. Eri Iswandi sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila merupakan elemen penting yang dapat menyatukan bangsa, dimana Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para ‘pendiri bangsa’, merupakan suatu anugrah yang tiada bandingannya dari Tuhan YME bagi bangsa Indonesia.

“Pancasila sebagai penuntun keberagaman yang ada dan dapat dirajut menjadi indentitas nasional dalam wadah dan slogan “Bhinneka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi satu jua. Pancasila”. Tujuan kita memperingati Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni, tidak lain adalah untuk mengenang dan merefleksikan momentum sejarah, dimana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar Negara. Sudah seharusnya adanya pemahaman dan kesadaran untuk saling menghormati, bekerjasama dan gotong royong untuk menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi, kita semua bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan bermasyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan”, demikian ujarnya. (Syafrial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *