Kota Bukittinggi Di Jadikan Tempat Pertemuan Pengurus Pokjaluh Provinsi Sumatera Barat

Bukittinggi,Inmas– Bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi Sabtu (27/1) yang lalu, Sejumlah Pengurus Pokjaluh Kantor Kementerian Agama Kab/kota Se-Sumatera Barat mengadakan pertemuan dalam rangka menindaklanjuti program kerja Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Sumatera Barat tahun 2019 .

Kegiatan yang dilaksanakan satu hari ini turut dihadiri Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat diwakili Kabag TU, Kabid Penais Zawa diwakili oleh Kasi Kepenyuluhan dan Penerangan Agama Islam, Kakankemenag Kota Bukittinggi diwakili oleh kasi PAIS dan Pejabat Struktural di lingkungan Kankemenag Kota Bukittinggi serta Pengurus Pokjaluh Sumatera Barat.

Ketua Pokjaluh Provinsi Sumatera Barat Zulakhiyar menyampaikan kegiatan ini dilaksakan dengan tujuan menindak lanjuti program kerja Pokjaluh yang telah dirancang beberapa bulan yang lalu di Hotel Rangkayo Basa disamping untuk menjalin tali silaturrahim diantara sesama pengurus Pokjaluh Se-Sumatera Barat.

Zulakhiyar berujar bahwa program Pokjaluh Sumbar yang telah dilaksanakan sejak dilantik tahun 2017 lalu diantaranya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palu dan Donggala, melaksanakan Raker dan pembuatan kalender untuk tahun 2019. “Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Kankemenag Bukittinggi yang telah menfasilitasi sehingga kegiatan ini bisa diangkatkan,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Syahrizal mewakili Kabid Penaisa Zawa. “Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatakan kinerja Penyuluh dalam menjalankan tugas dan fungsinya di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama kota Bukittinggi yang diwakili Kasi PAIS H. Gazali , merasa bangga dan salut dengan kinerja para Penyuluh Agama di Kota Bukittinggi khususnya. “Para Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi membuat berbagai terobasan dalam menyampaikan penyuluhan di Lokus binaannya dan sangat dirasakan oleh masyarakat seperti memberikan tausyiah di RRI, memberikan pembinaa keagamaan kepada tenaga kebersihan kota Bukittinggi dan masyarakat pasar, Lembaga Peasyarakatan dan yang baru-baru ini ketua Pokjaluh Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi mengambil kelompok Disabilitas (Tuna Rungu) sebagai Objek binaannya,” tutur H. Gazali.

Selanjutnya H. Gazali berharap dengan adanya terobosan-terobasan baru tersebut para Penyuluh Agama tentunya tidak lagi terfokus menjadikan MDTA, Majlis Taklim, LPTQ dan sejenisnya sebagai objek penyuluhan.
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat di wakili Kabag TU H. Irwan menyampaikan bahwa para Penyuluh Agama Islam harus memiliki tiga kompetensi dasar yaitu Kompetensi Agama, Kompetensi Ilmu pengetahuan dan Teknologi dan Kompetensi Koordinasi. “Ketiga kompetensi tersebut harus dikuasai oleh para Penyuluh Agama . Kalau tidak jangan harap seorang Penyuluh mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Irwan. (Syafrial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *