MAN 2 Bukittinggi Peringati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1444 H

Bukittinggi, Humas–Isra Miraj merupakan perjalanan spiritual yang dilalui Nabi Muhammada SAW dalam semalam dari Mekkah, Masjidil Aqsa hingga Sidratul Muntaha. Peristiwa ini selalu diperingati dalam setiap tahunnya oleh seluruh umat muslim sedunia setiap tanggal 27 Rajab. Banyak makna yang bisa diambil dari peristiwa tersebut oleh umat muslim selain melaksanakan shalat wajib lima waktu juga spirit dari peristiwa tersebut.

Pada tahun 2023 ini OSIM sebagai pelaksana peringatan Isra Miraj di MAN 2 Bukittinggi mengangkat tema “Isra Miraj jadikan generasi yang rendah hati di era modernisasi”. Pelaksanaan kegiatan keagamaan ini berlangsung di Mushalla Nurul Ikhlas MAN 2 Bukittinggi pada Jumat (17/2/23). Isra Miraj 1444H mengundang Ustad Aidarus Raesa dari Ponpes Ashabul Yamin Lasi, Agam Sumbar.

Acara dibuka oleh wakil kepala bidang kesiswaan Nelma Hasni dalam hal ini mewakili kepala MAN 2 Bukittinggi. Peringatan Isra Miraj selain dihadiri majelis guru juga seluruh siswa dari kelas X sampai kelas XII. Sebagai pembawa acara dipandu oleh pembina OSIM bidang keagamaan ustad Syafrizal.

Pada pembukaan acara Nelma Hasni menyampaikan kepada seluruh siswa agar menjaga ketertiban dan dengarkan dengan serius ceramah dari nara sumber. “Peringatan Isra Miraj bukan hanya sekedar kegiatan rutinan tapi mari ambil maknanya. Setiap tahunnya peringatan Isra Miraj harus kita maknai agar diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Ada beberapa hikmah yang kita petik dari peristiwa ini seperti perintah salat lima waktu merupakan sebuah ibadah besar bagi umat Islam, menumbuhkan keyakinan kita betapa Maha Besarnya Allah dan Maha Berkuasanya Allah atas segala sesuatu, apapun yang terjadi tidak ada yang luput dari ketentuan Allah”. Pesan Waka Kesiswaan ini.

Dalam ceramahnya Ustad Aidarus Raesa menyampaikan beberapa poin dalam memaknai Isra Miraj 1444H. “Isra Miraj merupakan berjalan malam hari. Miraj itu merupakan tangga yang dilalui Nabi Muhammad SAW untuk menjemput shalat. Pada momen ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk melaksanakan salat lima waktu dalam sehari semalam. Sehingga perintah ini yang menjadi kewajiban bagi kita umat Islam. Keberadaan shalat bagi umat muslim tidak hanya kewajiban tapi banyak hal yang bisa kita ambil manfaatnya, shalat itu menenangkan jiwa , menentramkan hati dan sebagai jalan kembali kepada Allah. Disaat kita merasakan beratnya beban dunia, kembalilah kepada Allah. Orang yang shalat harus dalam keadaan bersih karena sebelum melaksanakan ibadah ini kita harus bersuci dan berwudhu. Ibadah pertama yang akan ditanya Allah nantinya adalah shalat, karena shalat merupakan tiangnya agama. Apabila tiangnya kokoh maka luruslah orangnya dalam menjalani kehidupan ini. Sebagai siswa madrasah yang akan meneruskan perjuangan negara ini jadilah generasi yang rendah hati. Setinggi apapun ilmu yang dimiliki tetaplah rendah hati, artinya menjadikan manusia yang tidak menganggap dirinya lebih dari orang lain. Rendah hati atau tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji dalam Islam”. Papar Ustad ini.

Selanjutnya sebut Ustad Aidarus Raesa Isra Miraj harus dimaknai umat Islam menjadi orang yang rendah hati, Nabi Muhammad telah mengajarkan kepada kita untuk menjadi pribadi yang baik. Setinggi apapun ilmu yang kita miliki jangan sombong dan merendahkan orang lain. Orang yang rendah hati hidupnya akan tenang, Allah akan angkat derajatnya , dicintai sesama dan pasti akan banyak teman. Hal ini sesuai dalam Surat Al Isra ayat 37. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman:
Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi gunung. (QS. Al-Isra:37). (Yuli/Syafrial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *