Kemenag Gelar MQK Tingkat Kota Bukittinggi

Bukittinggi, Humas–Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi di wakili Kasi Pendidikan Agama Islam, H. Tamrin didampingi Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Hilaluddin membuka secara resmi Musabaqah Qira’til Kutub (MQK) tingkat Kota Bukittinggi, Jum’at (26/05) bertempat di Pondok Pesantren Madinatul Munawwarah.

Kegiatan ini mengangkat tema “Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia”

Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Hilaluddin menyampaikan. “Musabaqah Qira’til Kutub (MQK) ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dalam rangka mendorong dan meningkatkan kecintaan para santri terhadap kitab-kitab rujukan yang berbahasa Arab atau yang lebih dikenal dengan nama Kitab Kuning serta untuk meningkatkan kemampuan santri melakukan kajian ilmu agama secara menyeluruh,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Kasi Pendidikan Agama Islam, H. Tamrin dalam sambutannya mengatakan Musabaqah Qira’til Kutub (MQK) ini merupakan ajang kompetisi Akademik Bidang penguasaan ilmu Agama sekaligus penguatan tradisi akademik kelembagaan pondok pesantren.

“Belajar kitab adalah ruhnya pesantren, salah satu arkanul ma’had pesantren adalah belajar kitab kuning. Untuk itu tidak bisa ditawar-tawar bahwa seluruh pesantren wajib memprioritaskan belajar kitab kuning. Antara yayasan, pimpinan pondok dan seluruh gutu/ustazh harus menyatukan visi dalam mensukseskan pelajaran kitab kuning ini,” jelasnya.

Selanjutnya H. Tamrin mengatakan. “Kalau ingin berhasil mensuksekan pembelajaran kitab kuning ini kita harus meningkatkan usaha dan upaya diatas rata-rata. Misal, Kalau yang biasa belajar 4 jam diharapkan ditambah menjadi 6 jam. Buat kelompok-kelompok, nahu club, fiqh club, tafsir club, dan lain sebagainya. Mudah-mudahan Bukittinggi bisa meraih prestasi terbaik di tingkat Provinsi Sumatera Barat nantinya dan dapat mewakili Provinsi Sumatera Barat di tingkat Nasional,” harapnya.

Terakhir Kasi yang pernah menaungi Pondok Pesantren ini juga berharap agar lomba MKQ tidak hanya dijadikan sebagai ajang lomba rutinitas saja, akan tetapi lebih dari itu dapat menjadi panutan dalam penyebaran nilai-nilai keislaman. (Syafrial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *