Workshop Implementasi Kumer, Hj. Tri Andriani Djusair Tidak Ada Siswa Yang Bodoh

Bukittinggi, Humas–Kakan Kemenag Kota Bukittinggi melalui Kasubbag Tata Usaha, Hj. Tri Andriani Djusair sekaligus Plt. Kasi Pendidikan Madrasah memberikan arahan dan sambutan pada kegiatan pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka bagi guru-guru Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang diadakan Pondok Pesantren Madinatul Munawwarah bersama Pondok Pesantren Bai’aturridwan, Minggu (11/06/023) bertempat di aula Pondok Pesantren Madinatul Munawwarah.

Workshop Kurikulum Merdeka yang di ikuti 49 peserta yang terdiri Guru Pondok Pesantren Madinatul Munawwarah dan Pondok Pesantren Bai’aturridwan ini menghadirkan Narasumber, Iryasman dari Balai Besar Pengembangan Mutu Pendidikan Padang.

Kakan Kemenag di wakili Plt. Kasi Pendidikan Madrasah, Hj. Tri Andriani Djusair menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan worshop tersebut. “Alhamdulillah melalui Workshop ini tercermin kolaborasi , koordinasi dan kerjasama yang sangat bagus pihak Pondok Pesantren maju serempak dalam mempercantik wajah pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren di tengah-tengah-tengah masyarakat,” tuturnya menyampaikan apresiasi.

Selanjutnya Hj. Tri Andriani menyampaikan terimakasih atas perjuangan yang sudah dilakukan oleh ust/ zah di Pondok Pesantren dalam menyiapkan generasi muda untuk kehidupan yang lebih baik, generasi muda yang handal mempunyai kecerdasan intelektual, spritual dan psikomotor yang seimbang.

“Menyiapkan generasi muda untuk kehidupan yang lebih adalah bagian tugas dan tanggung jawab kita bersama yang harus selalu kita jaga dan kita laksanakan. Seorang ust/zah yang yang hebat adalah ust/zah yg mampu memotivafi menginspirasi anak-anak yang biasa-biasa saja menjadi anak yang luar biasa. Kita tak pakai istilah anak bodoh karena pada dasarnya tak ada anak yang bodoh, hanya saja kita belum mendapatkan cara yang tepat menggali potensi-potensi yang mereka miliki,” tuturnya.

Kata Hj. Tri Andriani Djusair lagi Kita semua harus siap dengan perubahan. Siapa yang tidak siap dengan perubahan maka akan digilas oleh perubahan itu sendiri, termasuk perubahan kurikulum yg terjadi. Perubahan kurikum disebabkan perubahan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta bentuk penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya .

“Selamat mengikuti workshop ikuti dengan sepenuh hati. Semoga Allah SWT mudahkan dan redhai langkah kita, luruskan niat untuk mendidik anak-anak bangsa agar upaya yang dilakukan menjadi aset akhirat bagi kita semua kelak,” ajaknya. (Syafrial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *