Tuna Rungu Besutan Penyuluh Agama, Ikrarkan Sumpah Pemuda

Bukittinggi–Inmas. Kegiatan peringatan hari-hari besar kenegaraan biasanya disemarakkan dengan berbagai acara yang dihadiri ratusan bahkan ribuan warga. Sebagai wujud kecintaan mereka terhadap Tanah Air, berbagai kegiatan digelar dan diselenggarakan.

Dari tahun ke tahun masyarakat serta pemuda Indonesia melaksanakan lomba dengan keanekaragamannya. Hal ini sudah menjadi sebuah kebiasaan dan rutinitas tahunan.

Sebagai Warga Negara, tentunya setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan serta mengapresiasikan wujud kecintaan mereka terhadap NKRI.

Bukan hanya orang normal, orang-orang berkebutuhan khusus juga ikut serta menyemarakkan acara –acara besar Bangsa ini.

Penyuluh Agama Fungsional, Rusman Edi sukses melakukan sosialisasi komunitas Tuna Rungu di tengah masyarakat baik dari eksistensinya maupun dari segi kompetensinya. Dalam rangka menyukseskan Hari Bahasa Isyarat Indternasional (HBII) dan Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2019 di Kota Bukittinggi, Rusman Edi memboyong peserta binaanya tersebut hadir di Lapangan Wirabraja (Lapangan Kantin) Bukittinggi.

Pada kesempatan itu, seluruh Tuna Rungu peserta binaan Rusman Edi selaku Penyuluh Agama Profesional tersebut mengucapkan Sumpah Pemuda dengan bahasa isyarat bersamaan dengan peringatan HBII.

Kekurangan panca indera tidak mengurangi dan menghalangi untuk menunjukkan bukti kecintaan kepada Nusa dan Bangsa. Seperti apa yang telah dilakukan oleh peserta binaan tuna rungu yang tumpah ke Lapangan Wirabraja untuk melafazkan sumpah pemuda meski walaupun melalui bahasa isyarat sebagai cara komunikasi utama mereka.

“Kegiatan ini adalah sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air, sesuai dengan isi dan makna yang terkandung dalam sumpah pemuda, ungkap Rusman Edi.

“Bukan saja melafazkan ikrar sumpah pemuda, lebih dari itu adalah menunjukkan bahwa para tuna rungu mempunyai semangat cinta tanah air yang tinggi. Jangan sampai kita yang normal tergilas oleh semangat mereka,” imbuhnya.

Semoga melalui kegiatan ini, dapat meningkatkan rasa cinta semua kalangan terhadap NKRI, dan menjadi momentum kemajuan komunitas tuna rungu dimasa yang akan datang.

“Dengan tetap meningkatkan kemampuan dan keterampilan tunu rungu, semoga memberi peluang bagi mereka dalam dunia usaha dan dunia kerja,” harapnya.

Melalui Sumpah Pemuda, Bersatu Kita Maju!!! (Andreas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *